KOMPLIKASI DIABETES
Kadar gula darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan
kerusakan pada pembuluh darah, saraf, dan organ tubuh. Diabetes termasuk
penyakit kronis yang berkembang secara bertahap, hingga akhirnya bisa memicu
sejumlah komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Berikut adalah sejumlah
komplikasi yang umumnya dialami oleh penderita diabetes.
- Penyakit kardiovaskular. Penderita diabetes memiliki
risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung, stroke, aterosklerosis, dan
tekanan darah tinggi.
- Kerusakan saraf atau neuropati. Kadar gula darah yang
berlebihan dapat merusak saraf dan pembuluh darah halus. Kondisi ini bisa
menyebabkan munculnya sensasi kesemutan atau perih yang biasa berawal dari
ujung jari tangan dan kaki, lalu menyebar ke bagian tubuh lain. Neuropati pada
sistem pencernaan dapat memicu mual, muntah, diare, atau konstipasi.
- Kerusakan pada organ kaki. Neuropati atau terhambatnya
aliran darah pada kaki penderita diabetes berkemungkinan meningkatkan risiko
komplikasi kesehatan kaki yang biasanya terlambat disadari. Sekitar 10 persen
penderita diabetes mengalami infeksi serius akibat luka atau goresan kecil pada
kaki. Gejala komplikasi kaki yang harus diwaspadai adalah pembengkakan, kulit
yang terasa panas saat disentuh, serta luka yang tidak kunjung sembuh.
- Kerusakan mata, khususnya retina. Retinopati muncul saat
terjadi masalah pada pembuluh darah di retina yang dapat mengakibatkan kebutaan
jika dibiarkan. Glaukoma dan katarak juga termasuk komplikasi yang mungkin
terjadi pada penderita diabetes.
- Kerusakan ginjal. Ginjal memiliki jutaan pembuluh darah
halus yang menyaring limbah dari darah. Jika pembuluh darah halus tersebut
tersumbat atau bocor, kinerja ginjal Anda bisa menurun. Kerusakan parah pada
ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal yang membutuhkan dialisis (proses cuci
darah) atau bahkan transplantasi ginjal.
- Disfungsi seksual. Kerusakan pembuluh darah halus serta
saraf pada para penderita diabetes pria (terutama perokok) dapat mengakibatkan
disfungsi ereksi. Pada penderita diabetes wanita, komplikasi ini mungkin berupa
kepuasan seksual yang menurun, kurangnya gairah seks, vagina yang kering, atau
gagal mencapai orgasme.
- Gangguan kulit. Diabetes akan membuat penderitanya rentan
terkena penyakit kulit seperti infeksi jamur maupun bakteri.
- Keguguran atau kelahiran mati. Kadar gula darah yang
tinggi dapat membahayakan sang ibu dan janin. Risiko keguguran dan kelahiran
mati akan meningkat jika diabetes gestasional tidak segera ditangani. Kadar
gula darah yang tidak terjaga pada awal kehamilan juga bisa mempertinggi risiko
cacat lahir. Ibu hamil yang menderita diabetes dianjurkan untuk memantau kadar
gula darahnya secara teratur.
Deretan Buah Untuk Menurunkan Darah Tinggi
Berhati-hatilah jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, hal
itu dapat membuat Anda berisiko lebih besar terkena penyakit yang membahayakan
jiwa seperti stroke, serangan jantung, penyakit ginjal, dan lainnya.
Sebagian orang tidak menyangka jika dirinya memiliki darah
tinggi, sehingga mereka merasa sehat-sehat saja. Padahal, ada beberapa gejala
hipertensi seperti kelelahan, gangguan penglihatan, detak jantung tidak
beraturan, dan adanya darah dalam urine.
Buah Ini Bisa Menurunkan Darah Tinggi
Salah satu hal yang paling berbahaya dari darah tinggi atau
hipertensi adalah Anda tidak mengetahui bahwa Anda memiliki darah tinggi.
Bahkan, sepertiga dari orang-orang yang memiliki darah tinggi tidak mengetahui
hal itu.
Tekanan darah pada seseorang ditandai dengan dua hal, yakni
tekanan darah sistolik dan diastolik. Untuk tekanan darah dalam kategori
normal, biasanya sistoliknya kurang dari 120 dan diastoliknya kurang dari 80.
Sedangkan jika sistolik sekitar 120-139 atau diastoliknya 80-89, hal itu sudah
dapat dikatakan prehipertensi, atau tekanan darah yang menuju ke hipertensi.
Sedangkan untuk tekanan darah tinggi atau hipertensi ditandai dengan angka
sistolik sekitar lebih dari 140 dan diastoliknya lebih dari 90.
Untuk menurunkan tekanan darah tinggi, Anda diwajibkan
mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter. Selain obat, beberapa cara yang
umumnya akan dianjurkan untuk membantu menurunkan tekanan darah adalah
mengurangi asupan garam, berolahraga, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
Anda juga disarankan untuk makan makanan sehat, seperti buah-buahan yang bisa
membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Berikut adalah daftar buah untuk
tekanan darah tinggi yang bisa Anda coba, di antaranya :
- Semangka
Buah semangka memiliki kandungan vitamin A dan C, kalium,
magnesium, dan nutrisi penting lainnya. Selain itu, penelitian telah
menunjukkan bahwa suplemen ekstrak semangka dapat membantu orang dewasa yang
mengalami obesitas untuk membantu mengontrol tekanan darah mereka. Ini salah
satu buah yang sering dianjurkan untuk mereka yang mengalami tekanan darah
tinggi.
- Beri
Makan sekitar 100 gram buah stroberi/blueberry setiap
minggu, dapat mengurangi risiko terkena terkena tekanan darah tinggi, yang
merupakan faktor risiko utama penyakit stroke dan jantung. Kandungan antosianin
(antioksidan) yang memberikan warna cerah pada stroberi dan blueberry ini
ternyata juga dapat menekan risiko terkenanya tekanan darah tinggi.
- Anggur
Semua jenis anggur mengandung polifenol. Polifenol juga
dikenal sebagai antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam
tubuh. Kulit dan daging buah anggur mengandung banyak polifenol, dan memiliki
antioksidan yang tinggi. Anggur sangat baik untuk Anda, karena juga mengandung
serat dan rendah kalori. Buah ini dapat membantu mencegah sindrom metabolik
(kondisi yang bisa meningkatkan tekanan darah).
- Kiwi
Buah berwarna hijau dan berukuran kecil ini memiliki rasa
yang manis dan tajam. Kiwi juga kaya akan nutrisi, seperti vitamin C, vitamin
E, folat, dan juga kalium. Buah ini juga kaya akan kandungan serat dan
antioksidan, yang tentunya sangat baik untuk tubuh Anda. Kiwi juga dapat
membantu Anda untuk mengendalikan tekanan darah. Sebuah penelitian
mengungkapkan bahwa zat bioaktif dalam tiga buah kiwi sehari, dapat membantu
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Selain itu, buah ini juga
bisa meningkatkan daya imun Anda, dapat mengobati penyakit asma, serta membantu
sistem pencernaan. Buah ini bisa dimakan secara utuh, dijadikan smoothie,
ataupun salad.
- Pisang
Kalium ternyata bisa menyeimbangkan jumlah natrium atau
garam di dalam sel Anda. Semakin banyak kalium dapat membantu mencegah dan
mengontrol tekanan darah tinggi. Tidak ada salahnya untuk mengonsumsi buah
pisang yang kaya akan kandungan kaliumnya. Buah pisang bisa Anda makan secara
utuh, ditambahkan dengan sereal atau salad favorit, atau memanggangnya.
Dengan mengetahui buah untuk tekanan darah tinggi tersebut,
Anda bisa berusaha mengonsumsinya dalam menu keseharian Anda. Selain itu,
lakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin apabila Anda memiliki riwayat
hipertensi. Jangan lupa juga untuk mengonsumsi obat tekanan darah tinggi secara
rutin dari dokter Anda. Jika Anda mengalami beberapa gejala tekanan darah
tinggi, segeralah konsultasikan kepada dokter.
Risiko Mengidap Hipertensi
Penyebab hipertensi belum bisa dipastikan pada lebih dari 90
persen kasus. Seiring bertambahnya usia, kemungkinan Anda untuk menderita
hipertensi juga akan meningkat. Berikut ini adalah faktor-faktor pemicu yang
diduga dapat memengaruhi peningkatan risiko hipertensi.
- Berusia di atas 65 tahun.
- Mengonsumsi banyak garam.
- Kelebihan berat badan.
- Memiliki keluarga dengan hipertensi.
- Kurang makan buah dan sayuran.
- Jarang
berolahraga.
- Minum
terlalu banyak kopi (atau minuman lain yang mengandung kafein).
- Terlalu
banyak mengonsumsi minuman keras.
Risiko mengidap hipertensi dapat dikurangi dengan mengubah
hal-hal di atas dan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. Pemeriksaan tekanan
darah secara rutin juga bisa membantu diagnosis pada tahap awal. Diagnosis
hipertensi sedini mungkin akan meningkatkan kemungkinan untuk menurunkan
tekanan darah ke taraf normal. Hal ini bisa dilakukan dengan mengubah gaya
hidup menjadi lebih sehat tanpa perlu mengonsumsi obat.
Mengukur Tekanan Darah
Kekuatan darah dalam menekan dinding arteri ketika dipompa
oleh jantung ke seluruh tubuh menentukan ukuran tekanan darah. Tekanan yang
terlalu tinggi akan membebani arteri dan jantung Anda, sehingga pengidap
hipertensi berpotensi mengalami serangan jantung, stroke, atau penyakit ginjal.
Pengukuran tekanan darah dalam takaran merkuri per milimeter
(mmHG) dan dicatat dalam dua bilangan, yaitu tekanan sistolik dan diastolik.
Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat jantung berdetak memompa darah
keluar. Sedangkan tekanan diastolik merupakan tekanan darah saat jantung tidak
berkontraksi (fase relaksasi) . Saat ini darah yang baru saja dipompa keluar
jantung (tekanan sistolik), berada di pembuluh arteri dan tekanan diastolik
juga menunjukkan kekuatan dinding arteri menahan laju aliran darah.
Tekanan darah Anda 130 per 90 atau 130/90 mmHG, berarti Anda
memiliki tekanan sistolik 130 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Angka normal
tekanan darah adalah yang berada di bawah 120/80 mmHG.
Anda akan dianggap mengidap hipertensi atau tekanan darah
tinggi jika hasil dari beberapa kali pemeriksaan, tekanan darah Anda tetap
mencapai 140/90 mmHg atau lebih tinggi.
Rangkaian Bahaya Keputihan Jika Disertai Gejala Lain
Keputihan yang disertai gejala lain dapat menjadi satu
pertanda adanya masalah pada daerah kewanitaan Anda. Cek beberapa gejala di
bawah ini:
- Keputihan Encer Akibat Infeksi Jamur di Vagina
Seseorang yang mengalami infeksi jamur di bagian vagina akan
menimbulkan gejala seperti keluarnya keputihan encer yang tidak berbau tapi
berwarna putih dan tebal. Selain keputihan, penderita juga akan mengalami
iritasi dan gatal di bagian vulva (jaringan pada bagian pembukaan vagina).
Vagina juga akan terasa seperti perih, terutama di saat berhubungan intim atau
saat buang air kecil. Infeksi jamur juga bisa menyebabkan pembengkakan vagina,
vagina terasa sakit, muncul ruam, dan kemerahaan di bagian vulva.
Infeksi jamur ini meski tidak termasuk ke dalam penyakit
menular seksual, tapi penderita bisa menularkan jamur melalui kontak genital
atau mulut.
- Keputihan Berwarna Kuning atau Hijau pada Gonore
Wanita pengidap gonore biasanya akan mengalami gejala
keputihan berwarna kuning atau hijau, memiliki tekstur encer, sakit di perut
bagian bawah, sakit atau terasa perih saat buang air kecil, mengalami
perdarahan pasca melakukan hubungan intim, dan darah menstruasi lebih banyak
dari biasanya. Gonore sendiri disebabkan oleh bakteri yang disebut gonokokus
atau Neisseria gonorrhoeae yang dapat menyerang bagian uretra, leher rahim,
tenggorokan, mata, atau rektum. Gonore dapat terjadi pada mereka yang melakukan
hubungan seks tanpa alat kontrasepsi. Baik seks anal, oral, atau menggunakan
alat bantu seks yang tidak steril.
- Bahaya Keputihan Berwarna Abu-abu pada Bakteri Vaginosis
Keputihan berwarna abu-abu, hijau atau putih disertai vagina
berbau amis dapat menjadi gejala adanya bakteri vaginosis. Selain itu,
seseorang yang terkena bakteri vaginosis juga dapat merasakan perih saat buang
air kecil, serta vagina yang terasa gatal. Kondisi ini merupakan peradangan
yang terjadi karena adanya bakteri alami vagina yang tumbuh secara berlebihan.
Masih diperlukan penelitian untuk mengetahui penyebabnya, meski begitu, sering
menggunakan cairan pembersih organ intim atau melakukan hubungan intim yang
tidak amandianggap cukup berisiko meningkatkan bakteri vaginosis.
Selain beberapa hal di atas, keputihan yang disertai gejala
lainnya juga dapat terjadi pada kanker serviks dan trichomoniasis.
Jika Anda mengalami keputihan, cobalah untuk memperhatikan
gejala lainnya. Meski keputihan merupakan hal wajar terjadi pada wanita, bahaya
keputihan dapat mengintai jika disertai gejala lainnya. Segera konsultasikan
kepada dokter agar masalah keputihan berbau dan berwarna dapat cepat teratasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar